Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 18:30:32【Kabar Kuliner】673 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(212)
Artikel Terkait
- Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat
- KKP ungkap upaya atasi Cs
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Kemensos rehabilitasi korban ledakan di masjid SMA 72 Jakarta
- Stafsus: MBG
- Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
Resep Populer
Rekomendasi

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan

Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat